Langsung ke konten utama

Analisi Gravimetri, Prinsip Dasar Dan Tahapan Analisis

 

Analisi Gravimetri, Prinsip Dasar Dan Tahapan Analisis

Metode gravimetri adalah metode analisa kimia yang memungkinkan pengukuran kuantitatif dari satu atau lebih komponen dalam sampel dengan menentukan berat dari suatu senyawa atau zat yang berkaitan dengan unsur atau senyawa tersebut. Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih lanjut tentang metode gravimetri, termasuk prinsip dasar, tahap-tahap yang terlibat dalam proses analisis, dan berbagai macam contoh aplikasinya dalam berbagai bidang.

Prinsip Dasar Metode Gravimetri

Prinsip dasar metode gravimetri melibatkan penimbangan sampel atau bagian-bagian sampel tertentu untuk menentukan kandungan kimia tertentu. Reaksi kimia yang terjadi berkontribusi pada pembentukan senyawa tertentu atau dalam bentuk padatan yang sangat murni, yang dapat dianalisis secara gravimetrik. Senyawa atau partikel padatan ini kemudian diukur dan ditimbang untuk menghitung kandungan kimia dalam sampel.

Tahap-tahap dalam Proses Analisis Gravimetri

Tahap-tahap yang terlibat dalam analisis gravimetri dapat dibagi menjadi empat langkah, yaitu preparasi, pengendapan, pencucian, dan penimbangan.

1. Preparasi

Tahap preparasi meliputi pengambilan sampel dan persiapan sampel untuk analisis. Pengambilan sampel harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan prosedur yang diijinkan, agar sampel benar-benar mewakili populasi yang akan diuji.

Setelah sampel diambil, dilakukan persiapan yang meliputi pengaturan pH, penghilangan bahan pengganggu, dan pengurangan ukuran sampel. Persiapan ini dapat dilakukan untuk menghilangkan interaksi kompleks atau untuk meningkatkan presisi analisis. Ukuran sampel harus sesuai dengan tujuan analisis dan kemampuan peralatan yang digunakan.

2. Pengendapan

Pengendapan adalah proses pengapungan partikel padatan atau flok yang dihasilkan dalam larutan. Proses ini umumnya dilakukan dengan menambahkan reagen yang menghasilkan senyawa larut yang tidak larut semasa dilarutkan dalam kelarutan tertentu (pengendapan gravitasi). Dalam pengendapan gravitasi, zat yang larut diendapkan oleh zat yang tidak larut dan kemudian dipisahkan dari air sisa.

Contoh dari teknik pengendapan meliputi:
- Pengendapan gravitasi: Pengendapan ini biasanya dilakukan dengan menambahkan zat pengendap ke dalam larutan sampel sehingga semua bahan yang tidak diinginkan keluar dari larutan. Kemudian partikel padatan yang tersisa dimurnikan setelah diendapkan di dalam sebuah tabung pengendapan.
- Pengendapan elektrostatik: Teknik ini melibatkan penggunaan medan listrik untuk memisahkan partikel-padatan yang bermuatan positif dan partikel padatan yang bermuatan negatif. Teknik ini umumnya digunakan untuk mengendapkan nanopartikel logam.

3. Pencucian

Setelah pengendapan selesai, butiran padatan cenderung terkontaminasi dengan residu zat lain yang masih tersisa. Tahap pencucian bertujuan dalam menghilangkan partikel lain yang tidak diinginkan, termasuk residu reagen yang belum terlarut, yang mungkin berdampak pada akurasi hasil analisis.

Proses pencucian dapat dilakukan secara kimiawi atau dengan membilas padatan dengan cairan seperti air atau pelarut asetat yang ringan. Sebuah kertas or sedotan penyaring dapat digunakan dalam mencuci partikel padatan, sedangkan medan listrik juga dapat membantu mengeluarkan sisa residu kimia.

4. Penimbangan

Langkah terakhir dalam analisis gravimetri adalah penimbangan. Setelah partikel padatan dibersihkan dari zat-zat lainnya, maka selanjutnya partikel padatan tersebut ditimbang. Timbangan diulang untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat. Hasil timbangan kemudian dibandingkan dengan nilai standar untuk menghitung berat zat yang diteliti.

Contoh Penerapan Metode Gravimetri

Metode gravimetri memiliki berbagai macam aplikasi di dalam laboratorium dan industri. Beberapa contoh penerapannya antara lain:

1. Penentuan Kadar Air dalam Sampel Serbuk Kayu

Metode gravimetri dapat digunakan untuk menentukan kadar air dalam sampel serbuk kayu. Sampel harus dikeringkan terlebih dahulu pada suhu tertentu untuk menghilangkan air yang ada, kemudian dibobot untuk mengukur berat awal. Sampel kemudian ditempatkan dalam oven dengan suhu yang terkontrol selama beberapa hari untuk menghilangkan sisa air.

Setelah proses pengeringan, sampel timbang ulang, dan selisih berat antara bobot awal dan bobot akhir dapat digunakan untuk menghitung kadar air dalam sampel serbuk kayu.

2. Penentuan Kandungan Unsur dalam Mineral

Metode gravimetri sering digunakan untuk menentukan kandungan unsur dalam mineral. Contohnya, pembuatan emas dapat dilakukan dari pasir hitam menggunakan teknik gravimetri. Selama proses, mineral dipisahkan satu persatu dulu, kemudian besi diendapkan dengan larutan tekanan kapur kalsinasi dan emas diendapkan dengan larutan sianida pengental. Emas kemudian dihilangkan dari larutan untuk dipisahkan dari minyak pelarut.

3. Penentuan Kandungan Air dalam Minyak

Metode gravimetri dapat juga digunakan dalam menentukan kadar air dalam sampel minyak. Sampel minyak harus didinginkan hingga suhu yang sangat rendah dan kemudian ditimbang. Sampel kemudian disuburkan dengan zat pengering di dalam tabung yang tersegel. Tabung kemudian diputar dalam oven pada suhu tertentu, hingga kandungan air dalam sampel minyak berhasil dihilangkan.

Setelah oven dimatikan dan sampel didinginkan kembali, maka selanjutnya diukur berat padatan dalam tabung dengan mengukur selisih antara berat awal dan berat akhir. Dengan demikian, kadar air dalam sampel minyak dapat langsung dihitung.

Kesimpulan

Metode gravimetri adalah teknik analisis kimia yang sangat berguna untuk menentukan kandungan kimia tertentu dalam sampel. Metode ini melibatkan pengukuran berat sebuah zat atau senyawa, yang berkaitan dengan unsur atau senyawa dalam sampel. Tahap-tahap dalam proses analisis meliputi preparasi, pengendapan, pencucian, dan penimbangan.

Metode gravimetri sering digunakan untuk analisis air dan tanah, pembuatan emas atau perak, dan penentuan kandungan unsur dalam mineral. Ada juga aplikasi metode gravimetri dalam menentukan kadar air dalam sampel minyak. Oleh karena itu, metode gravimetri adalah metode analisis yang cukup penting dalam banyak industri yang melibatkan analisis kimia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Kimia Volumetri, Prinsip Dasar Dan Contoh Penerapannya

  Di dalam kimia analitik, metode volumetri atau metode titrasi adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi jumlah suatu substansi tertentu dalam sampel yang diberikan. Metode ini sangat penting dalam kimia karena dapat digunakan untuk menentukan berbagai parameter kualitatif maupun kuantitatif dalam sampel, seperti pH, kadar bahan tertentu, keasaman atau kebasaan, dan sebagainya. Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih dalam tentang metode volumetri, termasuk jenis-jenisnya, prinsip dasar, penggunaannya dalam laboratorium, serta beberapa contoh penerapan dalam berbagai bidang. Jenis-jenis Metode Volumetri Metode ini dibagi berdasarkan jenis reaksi kimia yang terjadi selama titrasi, yaitu asam-basa, oksidasi-reduksi, dan kompleksometri. 1. Metode Volumetri Asam Basa Metode ini digunakan untuk mengukur kadar asam atau basa dalam sampel. Dalam titrasi asam basa, asam dititrasi dengan basa, atau sebaliknya. Pada saat titrasi, basa dan asam dalam reaksi ini bereaksi secar

Kegunaan Natrium Dalam Kehidupan Sehari Hari

  Natrium adalah salah satu unsur kimia yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Natrium memiliki lambang Na dan nomor atom 11. Natrium termasuk dalam golongan logam alkali yang sangat lunak dan reaktif. Natrium pertama kali ditemukan oleh Humphry Davy pada tahun 1807 melalui elektrolisis natrium hidroksida. Natrium atau sodium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari di berbagai bidang. Berikut ini beberapa kegunaan natrium dalam kehidupan sehari-hari di berbagai bidang: 1. Pengolahan Makanan Natrium digunakan dalam pengolahan makanan sebagai zat pengawet dan pelengkap pengolahan makanan. Natrium bikarbonat atau baking soda digunakan dalam industri makanan sebagai zat pengembang, sedangkan natrium klorida atau garam digunakan dalam membuat bahan makanan seperti saus, kue, roti dan lain sebagainya. 2. Medis Natrium digunakan dalam bidang medis sebagai agen anti-inflamasi dan anti-gerakan sehingga dapat digunakan dalam contoh